Diposkan pada My Arts

The Birth of Comfortable Planet in The Universe 🌌

Dalam rangka memperingati hari Bumi tahun 2020 aku membuat proyek gambar tentang kegiatan hewan yang memang “click” dan tertangkap oleh ingatanku saat menonton NatGeo WILD. Hehe. Lalu ide baru muncul untuk membuat proyek gambar lain mengenai awal mula kemunculan oksigen di Bumi. Aku pernah menulis tentang hal tersebut, namun aku ingin membagikan pemikiranku melalui gambar juga. Karena memang niat banget untuk mengapresiasi Earth’s support system, dalam waktu setengah hari gambarnya sudah jadi, gabungan antara gambar manual dan digital 😎 Saat pengerjaannya memang detail banget pas pewarnaan dan penulisan teks di Photoshop tapi aku senang dengan hasilnya 😎  Referensi gambarnya kudapat dari tulisanku juga dengan visualisasi yang keren dari tayangan fiksi ilmiah COSMOS: The Possible Worlds di National Geographic. Mantapp banget itu filmnya 👍 Visualisasi gambarnya oke banget, jangan tanya soal narasinya. Narasinya mantap kali dengan wawasan yang luas 👍

Lanjutkan membaca “The Birth of Comfortable Planet in The Universe 🌌”

Diposkan pada My Review

Sebuah kontemplasi: Jika Lautan Mengamuk

Bahan tulisan ini adalah sebuah percakapan dari film Aquaman. Aku tahu Aquaman sejak film Justice League tahun 2017, oke, dia manusia berdarah campuran—setengah manusia dan setengah bangsa Atlantis. Barulah Desember 2018 ini DC x Warner Bros mengeluarkan film Aquaman. Nama asli Aquaman adalah Arthur, darah Atlantis didapatkan dari ibunya. Yha emang keren banget saat adegan Arthur kecil yang berbicara pada ikan-ikan di akuarium besar, keren gitu loh punya backing-an bangsa ikan!

Film Aquaman ini baru pendahuluan tentang kehidupan awal Arthur dan bagaimana dia kembali ke Atlantis. Arthur punya adik tiri beda ayah—namanya Orm—yang ingin jadi penguasa lautan. Alasannya dia bete punya kakak tiri berdarah campuran dan dia merasa dia yang paling berhak memegang kekuasaan Atlantis dan seluruh lautan karena dia berdarah murni Atlantis. Alasan lainnya adalah bangsa permukaan telah mencemari habitat bangsa laut sehingga ya wajar kalau bangsa Atlantis memperingati bahkan memulai perang dengan bangsa permukaan.

Alasan kedua Orm ini yang harusnya jadi bahan kontemplasi manusia di dunia nyata saat ini. Aku gak menyangka bahwa bakal muncul tema diskusi lingkungan di film Aquaman. Jadi teringat dengan kompetisi short story di Wattpad yang diadakah oleh National Geographic. Temanya Plastic or Planet. Memang apa yang dikatakan oleh Orm benar bahwa bangsa permukaan itu sudah mencemari lautan. Mereka membuang sampah dan juga limbah yang akhirnya mengalir ke laut. Mereka menggunakan perangkap peledak untuk menangkap ikan sekaligus berimbas ke rusaknya terumbu karang. Mereka membuat es kutub mencair akibat kegiatannya. Belum lagi ketika minyak yang dibawa kapal laut tidak sengaja tumpah, belum lagi keberadaan bangkai kapal yang tenggelam ke lautan. Memangnya ada makhluk hidup yang rela tempat hidupnya dicemari oleh makhluk hidup lain? Memangnya manusia diam-diam saja saat ada bangsa lain yang membuang sampahnya ke Bumi?

Lanjutkan membaca “Sebuah kontemplasi: Jika Lautan Mengamuk”